Cara pengangkutan ini memudahkan pengiriman kerapu hidup hingga ke
lokasi konsumen yang lokasinya jauh dan lokasi produksi, yaitu dengan
cara: (1) menurunkan suhu, atau (2) menggunakan bahan anti-metabolik.
Keunggulan
Dengan sistem pengangkutan seperti
ini, ikan diangkut dalam wadah berupa kantong plastik yang dikemas dalam kotak
styrofoam, namun tidak menggunakan aerator atau pompa sirkulasi yang biasa
dijumpai dalam pengangkutan ikan dengan sistem basah terbuka, dan tidak banyak
memakan tempat. Dengan cara ini, jumlah ikan yang mati rendah.
Spesifikasi
Pengangkutan ikan dengan sistem
basah tertutup ini adalah cara mengangkut ikan dalam media (air) yang ditaruh
dalam wadah tertutup. Sistem ini membutuhkan peralatan untuk penurunan suhu dan
bahan berupa es dan air laut, air laut, gas oksigen dan larutan karbon dioksida
500 mg/liter atau sodium karbonan 150-650 mg/liter sebagai anti-metabolik
(pembius).
Peralatan yang diperlukan adalah
penurun suhu air (water chiller), pengukur suhu. akuarium sebagai bak
penampungan dan pemingsanan ikan, aerator dan botol plaslik, serta kantong
plastik 100 cm x 60 cm dengan tebal 2 mm, kotak styrofoam ukuran 60 m x 40 m x
30cm, lakban dan strapping ban.
Prinsip Kerja
Ikan kerapu hidup yang akan
diangkut harus dibius terlebih dahulu. Pembiusan dilakukan dengan cara
menurunkan suhu alan menggunakan senyawa kimia (obat bius). Ketika dalam
keadaan terbius, laju pernapasan (respirasi) dan metabolisme ikan sangat rendah
sehingga ikan dapat diangkut di dalam air dengan keadaan â€Å“tenang†dan
â€Å“tidak tegang†sehingga tingkat kematian kecil.
Cara Menyiapkan Ikan
- Ikan
dipuasakan (diberok) dalam bak penampungan; kerapu berukuran kecil ditampung
selama 12 hingga 24 jam sedangkan ikan kerapu besar selama 3 hari. Tujuan dan
pemberokan adalah untuk membersihkan isi perut ikan. Kerapu yang akan diangkut
sebaiknya dipilih yang sehat, bugar dan tidak cacat fisik atau terserang
penyakit
- Pembiusan
dengan penurunan suhu dapat dilakukan secara Iangsung, yaitu dengan cara memasukkan
kerapu ke dalam akuarium yang berisi air laut dingin dan dilengkapi dengan
aerator. Suhu air diatur hingga dinginnya mencapai 17°-19’C dan ikan berada
di air dingin selama 30-60 menit. Pembiusan dilakukan secara bertahap yaitu
dengan menurunkan suhu air laut dengan laju penurunan 5°C per jam atau 0,4°C
per menit sehingga suhu air mencapai 15°- 16°C. Ikan dikatakan dalam keadaan
terbius (imotil) jika rebah dan ketika diangkat atau dikemas diam dan tidak
banyak bergerak.
- Setelah terbius, ikan dimasukkan
ke dalam kantong plastik yang dirangkap, setiap kemasan biasanya berisi paling
banyak 3 kg ikan dan ditambah 10-12 liter air laut dingin bersuhu 18°C,
kemudian diisi dengan gas oksigen murni sebanyak volume air sehingga hingga
perbandingan antara air dan oksigen adalah 1:1
- Pembiusanan
dengan bahan antimetabolik: Kerapu dimasukkan ke dalam bak yang beisi air laut
yang mengandung larutan karbon dioksida dengan konsentrasi 500 mg/liter air
laut atau sodium karbonat dengan konsentrasi 150-650mg/liter air laut.
Pembiusan dilakukan sekitar 5-10 menit hingga ikan pingsan terbius. Ikan yang
sudah terbius tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik yang telah
dirangkap yang telah berisi air laut yang mengandung obat pembius (karbon dioksida
atau sodium karbonan) dengan konsentrasi yang sama, kemudian diberi gas oksigen
murni. Suhu air dijaga pada
18°C dan perbandingan antara air, ikan dan oksigen adalah 1 : 1 :2.
- Kantong plastik yang berisi kerapu tersebut kemudian diikat rapat dengan
karet, lalu dimasukkan ke dalam kotak styrofoam yang pada bagian sudut-sudutnya
telah diberi es air laut dalam botol plastik. Kotak styrofoam kemudian ditutup
dengan lakban kemudian diikat dengan strapping band.
Cara Penggunaan
Perbandingan antara oksigen dengan air yang digunakan untuk transportasi
dapat dilihat dari ketinggian air di dalam kantong plaslik dan â€Å“ketinggianâ€
gas oksigen di atasnya. Untuk mempertahankan suhu air selama transportasi, maka
pada bagian sudut kotak diberi es air laut dalam botol plastik.
Segera setelah ikan tiba di tempat tujuan, ikan jangan langsung dipindahkan
ke bak penampungan karena harus mengalami penyesuaian terlebih dahulu sebelum
ditempatkan dalam bak penampung. Penyesuaian ini diperlukan karena air yang ada
di dalam kantong plastik telah mengalami perubahan, yaitu mengandung
karbondioksida (CO2), amonia yang tinggi dan pH berkisar 5-6. Setelah kantong
plastik dibuka. masukkan air laut dan bak penampungan ke dalam kantong plastik
hingga volume air menjadi 4 kali lipat dari volume semula. Setelah dibiarkan
selama 30-60 menit, ikan dan air dimasukkan ke tempat penampungan. Selama
perlakukan ini, aerasi tidak dilakukan karena dapat amonia yang dikeluarkan oleh
ikan akan berubah menjadi beracun. serta mengikat pH karena menguapnya senyawa
Ca,.
Hindari kebocoran plastik kemasan karena tertusuknya plastik oleh duri
sirip ikan, oleh karena itu gunakan plastik khusus yang tebal yang cukup kuat
untuk menahan tusukan duri sirip ikan.
Pembelajaran
Cara pengemasan untuk pengangkutan ikan ini merupakan hasil penelitian dan
Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta.
Dalam sistem transportasi basah tertutup ini, pembiusan dengan suhu rendah,
penggunaan antimetabolik serta pemberian oksigen murni dapat menekan tingkat
stres pada ikan selama transportasi dan dapat diangkut dengan kepadatan
(jumlah) yang cukup tinggi, dalam jumlah tertentu. Ikan yang stress ditandai
oleh keluarnya lender yang banyak, lendir yang berlebihan ini akan merusak
kualitas air sehingga ikan bisa mati.
Skema Cara Proses Pengemasan Ikan Untuk Pengangkutan Sistem Basah