Leafleat Bahaya Penangkapan Ikan dengan Bom dan Potasium
Download Leaflet bahaya bom ikan
Halmahera
Selatan, 10 Juli 2023 - Sebanyak 300 nelayan di Kabupaten Halmahera Selatan
mengikuti Pelatihan untuk mendapatkan Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN) yang diselenggarakan
oleh Balai Pendidikan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai dari tanggal 10 hingga 11 Juli
2023, di Gedung Golkar Desa Kampung Makian Kec. Bacan Selatan.
Acara
pembukaan pelatihan ini turut dihadiri oleh Ketua DPD Golkar Kabupaten
Halmahera Selatan, Bapak Umar Hi. Soleman, dan staf ahli Ibu Alien Mus, yang
merupakan Anggota DPR RI dapil Maluku Utara. Kegiatan ini merupakan hasil dari
gagasan Aspirasi yang digagas oleh
Ibu Alien Mus, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi
nelayan di Kabupaten Halmahera Selatan.
Pelatihan
SKN ini bertujuan untuk memberikan sertifikasi kepada nelayan yang memenuhi
syarat sebagai persyaratan untuk membawa kapal. Dalam pelatihan ini, para
nelayan diberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam
menjalankan profesi sebagai nelayan yang handal dan berkompeten. Materi
pelatihan mencakup teknik pelayaran, termasuk navigasi dan penggunaan peralatan
navigasi yang benar. Selain itu, keselamatan kerja di laut juga menjadi fokus
penting dalam pelatihan ini, di mana para nelayan diberikan pemahaman tentang
langkah-langkah keselamatan yang harus diikuti selama bekerja di laut.
Narasumber
dari BPPP Ambon adalah para ahli yang memiliki pengalaman dan pengetahuan luas
dalam bidang kelautan. Mereka memberikan pengajaran yang interaktif dan
praktis kepada peserta pelatihan, dengan menggunakan metode demonstrasi,
diskusi, dan latihan langsung di lapangan.
Dengan adanya pelatihan sertifikasi kecakapan nelayan (SKN) ini, diharapkan nelayan di Kabupaten Halmahera Selatan dapat meningkatkan kualitas operasional mereka, meningkatkan keselamatan dalam melaut. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi nelayan dan sektor perikanan di Halmahera Selatan.
Labuha, Kamis 02 Maret 2023 - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Halmahera
Selatan kembali memberikan kontribusinya dalam membantu para nelayan dalam
mengembangkan usaha perikanannya. Kali ini, DKP Kabupaten Halmahera Selatan
mengadakan kegiatan sosialisasi aplikasi E proposal nelayan yang diikuti oleh
para penyuluh perikanan Kabupaten Halmahera Selatan.
Dalam
kegiatan sosialisasi tersebut, Kepala DKP Kabupaten Halmahera Selatan, Yusup
Hi. Untung, memberikan sambutan dan penjelasan tentang aplikasi E proposal
nelayan. Beliau menyampaikan bahwa aplikasi ini merupakan salah satu inovasi
baru dari DKP Kabupaten Halmahera Selatan dalam rangka mempermudah para nelayan
dalam mengajukan proposal bantuan untuk pengembangan usaha perikanannya.
Lebih
lanjut beliau menjelaskan bahwa aplikasi
E proposal nelayan memiliki beberapa kelebihan, seperti penggunaan yang mudah
dan praktis, serta dilengkapi dengan panduan penggunaan yang lengkap. Selain
itu, aplikasi ini juga memungkinkan nelayan untuk memonitor proses pengajuan
proposal mereka, sehingga mereka dapat mengetahui status pengajuannya dengan
cepat. Hal ini akan mempercepat proses pengajuan proposal dan meningkatkan
efisiensi penggunaan waktu dan tenaga para nelayan.
Dalam
kegiatan sosialisasi ini, bidang program DKP Bapak Muhammad Ardani turut memaparkan teknik
penggunaan aplikasi E proposal nelayan. Beliau menunjukkan cara penggunaan
aplikasi dari awal hingga akhir, serta memberikan tips dan trik agar penggunaan
aplikasi menjadi lebih mudah dan efektif. Para penyuluh perikanan yang hadir
dalam kegiatan ini sangat antusias dan tertarik untuk mempelajari aplikasi E
proposal nelayan.
Selain
itu, Kepala DKP Kabupaten Halmahera Selatan juga menekankan pentingnya peran
penyuluh perikanan dalam membantu para nelayan dalam menggunakan aplikasi E
proposal nelayan. Sebagai tenaga ahli di bidang perikanan, penyuluh perikanan
diharapkan dapat memberikan edukasi dan pelatihan kepada para nelayan tentang
penggunaan aplikasi E proposal nelayan ini. Hal ini akan meningkatkan kesadaran
dan pemahaman para nelayan dalam mengajukan proposal bantuan, sehingga mereka
dapat memperoleh bantuan yang dibutuhkan dengan lebih mudah dan cepat.
Kegiatan
sosialisasi aplikasi E proposal nelayan ini merupakan salah satu bentuk
komitmen DKP Kabupaten Halmahera Selatan dalam meningkatkan kesejahteraan para
nelayan di wilayahnya. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan para nelayan
dapat memperoleh bantuan yang dibutuhkan dengan lebih mudah dan cepat, sehingga
usaha perikanannya dapat berkembang dan meningkatkan taraf hidupnya.
Penyuluhan perikanan adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dalam mengedukasi masyarakat terutama pelaku usaha perikanan tentang perkembangan dan aturan-aturan terkait dengan dunia perikanan. Salah satu kegiatan penyuluhan perikanan yang dilakukan oleh penyuluh perikanan di Desa Lele, Kecamatan Mandioli Selatan adalah sosialisasi tentang Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
Kegiatan
sosialisasi ini dilakukan dengan mengunjungi pelaku usaha perikanan tangkap di
Desa Lele. Pelaku usaha perikanan tangkap di Desa Lele cukup banyak dan
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas terkait dengan
peraturan tersebut.
Lembaga
Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) merupakan salah satu
lembaga yang dibentuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk
memfasilitasi dan meningkatkan akses modal bagi pelaku usaha di sektor kelautan
dan perikanan. Lembaga ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di sektor kelautan dan perikanan serta mempercepat pertumbuhan
ekonomi di sektor tersebut.
Dalam
sosialisasi tersebut, kami sebagai penyuluh perikanan memberikan pemahaman yang
jelas terkait dengan tujuan dan manfaat dari Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 3/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Selain itu, kami memberikan pemahaman tentang cara mengakses modal yang
disediakan oleh lembaga ini dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku
usaha perikanan agar dapat mengakses modal tersebut.
Dalam sosialisasi tersebut, kami juga memberikan contoh-contoh kasus yang terjadi pada pelaku usaha perikanan di Desa Lele yang berhasil mengakses modal dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Diharapkan dengan adanya contoh kasus tersebut, pelaku usaha perikanan di Desa Lele menjadi lebih termotivasi untuk mengakses modal dari lembaga tersebut.
PANAMBOANG - (Senin, 20 Februari 2023) Pasokan ikan tuna loin di Pelabuhan Perikanan (PPI) Panamboang, Kabupaten Halmahera Selatan, menurun drastis bahkan tidak ada sama sekali selama beberapa minggu terakhir. Kondisi ini membuat para pengumpul/pedagang (Dibo-Dibo) ikan tuna kesulitan untuk mendapatkan ikan tersebut yang di biasanya di pasok oleh Nelayan dari Desa Lele Kecamatan Mandioli Selatan.
Dari informasi yang diperoleh, penurunan pasokan
ikan tuna loin ini disebabkan oleh cuaca buruk, migrasi ikan yang tidak
menentu dan biaya operasional meningkat tajam. Hal ini telah mempengaruhi
aktivitas nelayan yang bergantung pada ikan tuna sebagai sumber penghasilan
utama mereka.
Sementara
itu, sebagai alternatif, beberapa nelayan di Desa Lele beralih ke jenis ikan
dasar seperti ikan bubara, Dolosi, kerapu dan ikan demersal lainnya. Meskipun
tidak sepopuler ikan tuna, ikan-ikan tersebut masih menjadi pilihan yang baik
bagi beberapa nelayan yang mencari penghasilan.
"Torang harus menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Kalau tidak ada ikan tuna, torang harus mencari sumber penghasilan lainnya," kata seorang nelayan yang di temui di pangkalan ikan PPI Panamboang.
Para
nelayan berharap pasokan ikan tuna loin akan segera pulih agar mereka dapat
kembali mengambil ikan tersebut sebagai sumber penghasilan utama. Namun, mereka
juga menyadari bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu dapat membuat pasokan
ikan tetap tidak stabil di masa mendatang. Oleh karena itu, mereka akan terus
mencari alternatif lain agar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Beberapa nelayan juga berharap agar pemerintah setempat dapat memberikan bantuan atau insentif untuk membantu mereka dalam menghadapi situasi sulit ini. Mereka juga mengharapkan agar pemerintah dapat memberikan dukungan dalam hal peralatan perikanan dan infrastruktur bagi nelayan di Desa Lele.
Dalam situasi yang sulit seperti ini, para nelayan di Desa Lele tetap berusaha untuk bertahan dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Meskipun tidak mudah, mereka tetap berharap untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarga mereka dengan tetap mengandalkan hasil laut yang ada.
Perikanan
tangkap merupakan sektor ekonomi penting bagi banyak negara di dunia. Namun,
kegiatan perikanan ini dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan hidup
dan keberlangsungan sumber daya ikan. Untuk itu, mengenali pentingnya
kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam usaha perikanan tangkap sangatlah
penting.
Kelestarian
fungsi lingkungan hidup mencakup keseimbangan ekosistem, keanekaragaman hayati,
dan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dalam industri perikanan tangkap,
menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup menjadi sangat penting karena hasil
tangkapan ikan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Jika lingkungan rusak atau
tidak terjaga, maka hasil tangkapan ikan pun akan menurun.
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengenali pentingnya kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam usaha perikanan tangkap.
Pertama, para nelayan
harus memahami betapa pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut. Kegiatan
perikanan yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam
kelangsungan hidup spesies lain yang ada di lingkungan laut.
Kedua,
para nelayan harus memperhatikan teknik tangkap yang digunakan. Beberapa teknik
tangkap seperti trawl, purse seine, dan long line dapat merusak dasar laut dan
memperburuk kondisi lingkungan. Sebagai gantinya, para nelayan dapat memilih
teknik tangkap yang lebih ramah lingkungan seperti jaring insang atau alat pancing
tradisional.
Ketiga,
para nelayan juga dapat memperhatikan kebijakan pengelolaan perikanan yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan pengelolaan perikanan bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan sumber daya ikan dan memastikan bahwa perikanan
dilakukan secara berkelanjutan. Para nelayan dapat mematuhi kebijakan
pengelolaan perikanan dan mengajukan saran untuk perbaikan jika diperlukan.
Keempat,
para nelayan dapat berkolaborasi dengan peneliti dan ahli lingkungan untuk
meningkatkan pengelolaan perikanan dan menjaga kelestarian fungsi lingkungan
hidup. Dengan bekerja sama, para nelayan dapat memperoleh informasi terkini
tentang kondisi lingkungan dan cara-cara untuk menjaga keberlangsungan sumber
daya ikan.
Mengenali pentingnya kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam usaha perikanan tangkap bukanlah hal yang mudah, tetapi tindakan ini sangatlah penting. Dengan menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup, para nelayan dapat memastikan bahwa industri perikanan tangkap akan berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan hidup.
Bagikan lewat WhatsApp
Ikan adalah salah satu sumber makanan yang sangat penting bagi manusia. Namun, praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan telah menjadi masalah global yang merusak lingkungan laut dan menimbulkan dampak negatif pada keberlangsungan sumber daya ikan.
Untuk mengatasi masalah ini,
praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan harus diadopsi oleh para nelayan
lokal. Berikut adalah beberapa praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan yang
dapat dilakukan oleh nelayan lokal:
Menggunakan Jaring Ikan
Berukuran Sesuai
Penggunaan jaring ikan yang
berukuran sesuai sangat penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya ikan.
Jaring yang terlalu besar dapat menangkap ikan yang belum matang atau bahkan
belum siap ditangkap, sedangkan jaring yang terlalu kecil dapat membiarkan ikan
yang telah dewasa lolos. Oleh karena itu, nelayan lokal perlu menggunakan
jaring yang sesuai dengan ukuran ikan yang ditangkap.
Menggunakan Alat Tangkap yang
Tepat
Selain jaring ikan, nelayan
lokal juga perlu menggunakan alat tangkap yang tepat seperti pancing, jaring
tancap atau bubu. Penggunaan alat tangkap yang tepat dapat meminimalkan
kerusakan pada habitat laut dan memaksimalkan tangkapan yang dihasilkan.
Mengurangi Pembuangan Limbah
Nelayan lokal juga perlu
mengurangi pembuangan limbah seperti plastik, tali, dan jaring yang dapat
merusak habitat laut dan menimbulkan dampak negatif pada sumber daya ikan.
Selain itu, nelayan lokal juga dapat membantu menjaga kebersihan laut dengan
membuang sampah di tempat yang tepat.
Menggunakan Teknik Penangkapan
yang Ramah Lingkungan
Nelayan lokal juga perlu
menggunakan teknik penangkapan yang ramah lingkungan seperti penggunaan jaring
tanpa kait atau penangkapan ikan secara selektif. Teknik penangkapan yang ramah
lingkungan dapat membantu menjaga populasi ikan dan mengurangi dampak negatif
pada habitat laut.
Mempraktikkan Penangkapan
Berkelanjutan
Nelayan lokal dapat
mempraktikkan penangkapan ikan yang berkelanjutan dengan tidak menangkap ikan
yang masih kecil atau belum siap ditangkap. Selain itu, nelayan lokal juga
dapat mempraktikkan penangkapan ikan berdasarkan musim dan membatasi jumlah
ikan yang ditangkap.
Dengan menerapkan praktik
penangkapan ikan yang berkelanjutan, nelayan lokal dapat membantu menjaga
keberlangsungan sumber daya ikan dan merawat lingkungan laut. Praktik-praktik
ini juga dapat membantu para nelayan dalam jangka panjang dengan memastikan
bahwa sumber daya ikan tetap tersedia dan berkelanjutan untuk jangka waktu yang
lebih lama.
Perikanan tangkap merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Namun, usaha perikanan tangkap juga dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti menurunnya ketersediaan sumber daya ikan, tingginya biaya produksi, dan perubahan iklim yang mempengaruhi kondisi perairan. Oleh karena itu, diperlukan inovasi teknologi terbaru dalam usaha perikanan tangkap sebagai solusi untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.
Salah
satu teknologi terbaru dalam usaha perikanan tangkap adalah penggunaan jaring
ikan yang lebih kuat dan tahan lama. Jaring ikan ini terbuat dari bahan yang
lebih berkualitas dan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan
jaring ikan tradisional. Hal ini memungkinkan nelayan untuk menangkap ikan
dengan lebih efektif dan efisien, serta mengurangi kerusakan pada jaring ikan
yang dapat berdampak negatif pada keberlanjutan sumber daya ikan.
Selain
itu, peralatan pengolahan ikan juga mengalami perkembangan dengan adanya
teknologi terbaru. Peralatan pengolahan ikan yang lebih modern memungkinkan
nelayan untuk memproses hasil tangkapan dengan lebih cepat dan efisien, serta
menghasilkan produk ikan yang lebih berkualitas. Hal ini dapat meningkatkan
daya saing produk ikan dalam pasar, sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi
nelayan.
Selain
inovasi teknologi dalam usaha perikanan tangkap, penggunaan teknologi informasi
juga dapat memberikan manfaat bagi nelayan. Teknologi informasi dapat membantu
nelayan untuk mengakses informasi terkait kondisi perairan, cuaca, dan pasar
secara lebih mudah dan cepat. Hal ini dapat membantu nelayan untuk mengambil
keputusan yang lebih baik dalam menjalankan usaha perikanan tangkap.
Namun,
penggunaan teknologi dalam usaha perikanan tangkap juga perlu diperhatikan
dampaknya terhadap lingkungan dan sosial. Penggunaan jaring ikan yang lebih
kuat dan tahan lama dapat berdampak negatif pada keberlanjutan sumber daya ikan
jika tidak diatur dengan baik. Oleh karena itu, perlu ada pengawasan dan
pengelolaan yang tepat terhadap penggunaan teknologi tersebut.
Dalam kesimpulannya, inovasi teknologi terbaru dalam usaha perikanan tangkap dapat memberikan manfaat bagi nelayan dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan. Namun, penggunaan teknologi tersebut harus diatur dengan baik dan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial untuk menjaga keberlangsungan usaha perikanan tangkap secara berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu ada upaya kolaborasi antara pemerintah, nelayan, dan pihak swasta dalam pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan efektif dalam usaha perikanan tangkap.
Bagikan lewat WhatsApp
Labuha - Dalam upaya untuk mendukung program Kampung Nelayan Maju (KALAJU), Nelayan Desa Lele telah menerima bantuan alat penangkapan ikan (API) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. bantuan diserahkan oleh Kepala Dinas kelautan Perikanan Kab. Halmahera Selatan bersama penyuluh perikanan Fajri T. Assagaf, S.Pi, yang juga sebagai pendamping Kalaju Di Desa Lele, hadir juga Perwakilan KUB penerima bantuan yang menerima bantuan secara simbolis di kantor DKP Halmahera Selatan
Selanjutnya penyerahan bantuan
API dilakukan pada Rabu (7 Juni 2022) di Balai Desa Lele. Bantuan yang diterima
berupa jaring, tali, pancing, serta perlengkapan lainnya yang akan membantu
nelayan setempat dalam menjalankan usaha penangkapan ikan.
Acara penyerahan
dihadiri oleh Kepala Desa Lele beserta jajaran pemerintah desa, penyuluh perikanan,
serta nelayan yang akan menjadi penerima bantuan.
Dalam sambutannya,
Kepala Desa Lele menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan dan
berharap bantuan ini dapat membantu nelayan setempat dalam meningkatkan hasil
tangkapan ikan mereka. "Kami berharap program KALAJU ini dapat membawa
dampak positif bagi kesejahteraan nelayan di desa kami," ujarnya.
Sementara itu, dalam
kesempatan itu penyuluh perikanan sebagai pendamping Kalaju menyampaikan
harapannya agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh nelayan
setempat dan memberikan hasil yang maksimal. "Kami berharap bantuan ini
dapat menjadi modal awal bagi nelayan untuk meningkatkan usaha penangkapan ikan
mereka dan mengembangkan potensi perikanan di Desa Lele," ujarnya.
Program KALAJU sendiri
merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam
meningkatkan kesejahteraan nelayan di Indonesia. Melalui program ini,
pemerintah memberikan dukungan berupa bantuan alat penangkapan ikan, pelatihan,
dan penyediaan infrastruktur bagi nelayan di seluruh Indonesia.
Dari 120 yang
ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan Desa Lele salah satunya yang
dipilih sebagai salah satu desa KALAJU berdasarkan potensi perikanan yang
dimiliki serta keseriusan dan komitmen dari pemerintah desa dan masyarakat
setempat dalam menjalankan program ini. Diharapkan dengan adanya program
KALAJU, kesejahteraan nelayan di Desa Lele akan meningkat.
PANAMBOANG - Pelabuhan
perikanan di Panamboang hari ini tanggal 15 Februari 2023 ramai, ketika warga
setempat memadati tempat tersebut untuk membeli ikan cakalang segar yang baru
saja didaratkan oleh nelayan setempat.
Namun, harga ikan cakalang
yang dijual di Pelabuhan Panamboang termasuk tinggi yang dijual dengan harga 30.000
rupiah per kilogramnya dari biasanya yaitu berkisar antara 25.000 sampai Rp.27.000 per kilogramnya. Salah satu alasan harga ikan cakalang yang tinggi
tersebut adalah pasokan umpan untuk kapal cakalang yang terbatas didapatkan di
wilayah perairan sekitar.
Selain itu, cuaca yang tidak
mendukung juga menjadi kendala dalam penangkapan ikan cakalang oleh nelayan
Inka Mina yang biasa memasok ikan cakalang. Ombak yang tinggi dan angin kencang membuat nelayan kesulitan untuk
memancing di wilayah perairan sekitar dan berdampak pada pasokan ikan cakalang.
Dalam kendala seperti ini peran penyuluh perikanan sebagai fasilitator sangat dibutuhkan. memberikan informasi cuaca kepada nelayan tangkap agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat sebelum berangkat melaut dan meningkatkan hasil tangkapan ikan. Hal ini membantu mencegah kerugian dan meningkatkan pendapatan nelayan selain itu mereka juga membantu pelaku usaha salah satunya teknik-teknik penanganan ikan yang baik, dan pengunaan peralatan moderen, termasuk cara mengelola bisnis dan pemesaran ikan mereka secara efektif. Dengan demikian, peran penyuluh perikanan sangat penting untuk membantu meningkatkan produksi ikan dan kesejahteraan pelaku usaha perikanan.
Dari informasi yang diperoleh, terdapat sekitar 450 kilogram ikan cakalang yang baru saja didaratkan di Pelabuhan Panamboang. Meskipun harga cukup tinggi, minat pembeli terhadap ikan cakalang segar tetap sangat tinggi.
Banyak dari pembeli mengaku
sangat puas dengan kualitas ikan cakalang yang dijual di pelabuhan perikanan
Panamboang. Sebagian dari mereka bahkan mengaku sengaja datang dari ke PPI
Panamboang untuk membeli ikan tersebut.
Pihak pelabuhan perikanan
Panamboang mengatakan bahwa keberhasilan penjualan ikan cakalang tersebut
merupakan hasil dari upaya meningkatkan pemasaran produk perikanan lokal.
Mereka juga mengatakan bahwa keberhasilan tersebut akan terus didorong dan
dipertahankan untuk memastikan keberlangsungan nelayan dan masyarakat setempat.
"Kami sangat senang
melihat minat besar dari masyarakat terhadap ikan cakalang yang kami jual. Hal
ini memberikan dorongan dan semangat yang besar bagi kami untuk terus
meningkatkan pemasaran produk perikanan lokal," kata salah satu pejabat
pelabuhan perikanan Panamboang.
Diharapkan dengan semakin
meningkatnya minat masyarakat terhadap ikan cakalang yang dihasilkan oleh
nelayan setempat, akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan nelayan dan
masyarakat di sekitar pelabuhan perikanan Panamboang.