Sabtu, 25 Februari 2023

Sosialisasi PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP)

 





Penyuluhan perikanan adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dalam mengedukasi masyarakat terutama pelaku usaha perikanan tentang perkembangan dan aturan-aturan terkait dengan dunia perikanan. Salah satu kegiatan penyuluhan perikanan yang dilakukan oleh penyuluh perikanan di Desa Lele, Kecamatan Mandioli Selatan adalah sosialisasi tentang Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan mengunjungi pelaku usaha perikanan tangkap di Desa Lele. Pelaku usaha perikanan tangkap di Desa Lele cukup banyak dan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas terkait dengan peraturan tersebut.

Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) merupakan salah satu lembaga yang dibentuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memfasilitasi dan meningkatkan akses modal bagi pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan. Lembaga ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor kelautan dan perikanan serta mempercepat pertumbuhan ekonomi di sektor tersebut.

Dalam sosialisasi tersebut, kami sebagai penyuluh perikanan memberikan pemahaman yang jelas terkait dengan tujuan dan manfaat dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Selain itu, kami memberikan pemahaman tentang cara mengakses modal yang disediakan oleh lembaga ini dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha perikanan agar dapat mengakses modal tersebut.

Dalam sosialisasi tersebut, kami juga memberikan contoh-contoh kasus yang terjadi pada pelaku usaha perikanan di Desa Lele yang berhasil mengakses modal dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Diharapkan dengan adanya contoh kasus tersebut, pelaku usaha perikanan di Desa Lele menjadi lebih termotivasi untuk mengakses modal dari lembaga tersebut.

Senin, 20 Februari 2023

Pasokan Tuna Loin Menurun, Nelayan Desa Lele Banyak Yang Beralih Ke Ikan Dasar





PANAMBOANG - (Senin, 20 Februari 2023) Pasokan ikan tuna loin di Pelabuhan Perikanan (PPI) Panamboang, Kabupaten Halmahera Selatan, menurun drastis bahkan tidak ada sama sekali selama beberapa minggu terakhir. Kondisi ini membuat para pengumpul/pedagang (Dibo-Dibo) ikan tuna kesulitan untuk mendapatkan ikan tersebut yang di biasanya di pasok oleh Nelayan dari Desa Lele Kecamatan Mandioli Selatan.

Dari  informasi yang diperoleh, penurunan pasokan ikan tuna loin ini disebabkan oleh cuaca buruk, migrasi ikan yang tidak menentu dan biaya operasional meningkat tajam. Hal ini telah mempengaruhi aktivitas nelayan yang bergantung pada ikan tuna sebagai sumber penghasilan utama mereka.

Sementara itu, sebagai alternatif, beberapa nelayan di Desa Lele beralih ke jenis ikan dasar seperti ikan bubara, Dolosi, kerapu dan ikan demersal lainnya. Meskipun tidak sepopuler ikan tuna, ikan-ikan tersebut masih menjadi pilihan yang baik bagi beberapa nelayan yang mencari penghasilan.

"Torang harus menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Kalau tidak ada ikan tuna, torang harus mencari sumber penghasilan lainnya," kata seorang nelayan yang di temui di pangkalan ikan PPI Panamboang.

Para nelayan berharap pasokan ikan tuna loin akan segera pulih agar mereka dapat kembali mengambil ikan tersebut sebagai sumber penghasilan utama. Namun, mereka juga menyadari bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu dapat membuat pasokan ikan tetap tidak stabil di masa mendatang. Oleh karena itu, mereka akan terus mencari alternatif lain agar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Beberapa nelayan juga berharap agar pemerintah setempat dapat memberikan bantuan atau insentif untuk membantu mereka dalam menghadapi situasi sulit ini. Mereka juga mengharapkan agar pemerintah dapat memberikan dukungan dalam hal peralatan perikanan dan infrastruktur bagi nelayan di Desa Lele.

Dalam situasi yang sulit seperti ini, para nelayan di Desa Lele tetap berusaha untuk bertahan dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Meskipun tidak mudah, mereka tetap berharap untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarga mereka dengan tetap mengandalkan hasil laut yang ada. 

Jumat, 17 Februari 2023

MENGENALI PENTINGNYA KELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP DALAM USAHA PERIKANAN TANGKAP




Perikanan tangkap merupakan sektor ekonomi penting bagi banyak negara di dunia. Namun, kegiatan perikanan ini dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan hidup dan keberlangsungan sumber daya ikan. Untuk itu, mengenali pentingnya kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam usaha perikanan tangkap sangatlah penting.

Kelestarian fungsi lingkungan hidup mencakup keseimbangan ekosistem, keanekaragaman hayati, dan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dalam industri perikanan tangkap, menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup menjadi sangat penting karena hasil tangkapan ikan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Jika lingkungan rusak atau tidak terjaga, maka hasil tangkapan ikan pun akan menurun.

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengenali pentingnya kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam usaha perikanan tangkap. 

Pertama, para nelayan harus memahami betapa pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut. Kegiatan perikanan yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam kelangsungan hidup spesies lain yang ada di lingkungan laut.

Kedua, para nelayan harus memperhatikan teknik tangkap yang digunakan. Beberapa teknik tangkap seperti trawl, purse seine, dan long line dapat merusak dasar laut dan memperburuk kondisi lingkungan. Sebagai gantinya, para nelayan dapat memilih teknik tangkap yang lebih ramah lingkungan seperti jaring insang atau alat pancing tradisional.

Ketiga, para nelayan juga dapat memperhatikan kebijakan pengelolaan perikanan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan pengelolaan perikanan bertujuan untuk menjaga keberlangsungan sumber daya ikan dan memastikan bahwa perikanan dilakukan secara berkelanjutan. Para nelayan dapat mematuhi kebijakan pengelolaan perikanan dan mengajukan saran untuk perbaikan jika diperlukan.

Keempat, para nelayan dapat berkolaborasi dengan peneliti dan ahli lingkungan untuk meningkatkan pengelolaan perikanan dan menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan bekerja sama, para nelayan dapat memperoleh informasi terkini tentang kondisi lingkungan dan cara-cara untuk menjaga keberlangsungan sumber daya ikan.

Mengenali pentingnya kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam usaha perikanan tangkap bukanlah hal yang mudah, tetapi tindakan ini sangatlah penting. Dengan menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup, para nelayan dapat memastikan bahwa industri perikanan tangkap akan berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan hidup.

Bagikan lewat WhatsApp

Praktik Penangkapan Ikan yang Berkelanjutan bagi Nelayan Lokal

 




Ikan adalah salah satu sumber makanan yang sangat penting bagi manusia. Namun, praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan telah menjadi masalah global yang merusak lingkungan laut dan menimbulkan dampak negatif pada keberlangsungan sumber daya ikan.

Untuk mengatasi masalah ini, praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan harus diadopsi oleh para nelayan lokal. Berikut adalah beberapa praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan yang dapat dilakukan oleh nelayan lokal:

Menggunakan Jaring Ikan Berukuran Sesuai

Penggunaan jaring ikan yang berukuran sesuai sangat penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya ikan. Jaring yang terlalu besar dapat menangkap ikan yang belum matang atau bahkan belum siap ditangkap, sedangkan jaring yang terlalu kecil dapat membiarkan ikan yang telah dewasa lolos. Oleh karena itu, nelayan lokal perlu menggunakan jaring yang sesuai dengan ukuran ikan yang ditangkap.

Menggunakan Alat Tangkap yang Tepat

Selain jaring ikan, nelayan lokal juga perlu menggunakan alat tangkap yang tepat seperti pancing, jaring tancap atau bubu. Penggunaan alat tangkap yang tepat dapat meminimalkan kerusakan pada habitat laut dan memaksimalkan tangkapan yang dihasilkan.

Mengurangi Pembuangan Limbah

Nelayan lokal juga perlu mengurangi pembuangan limbah seperti plastik, tali, dan jaring yang dapat merusak habitat laut dan menimbulkan dampak negatif pada sumber daya ikan. Selain itu, nelayan lokal juga dapat membantu menjaga kebersihan laut dengan membuang sampah di tempat yang tepat.

Menggunakan Teknik Penangkapan yang Ramah Lingkungan

Nelayan lokal juga perlu menggunakan teknik penangkapan yang ramah lingkungan seperti penggunaan jaring tanpa kait atau penangkapan ikan secara selektif. Teknik penangkapan yang ramah lingkungan dapat membantu menjaga populasi ikan dan mengurangi dampak negatif pada habitat laut.

Mempraktikkan Penangkapan Berkelanjutan

Nelayan lokal dapat mempraktikkan penangkapan ikan yang berkelanjutan dengan tidak menangkap ikan yang masih kecil atau belum siap ditangkap. Selain itu, nelayan lokal juga dapat mempraktikkan penangkapan ikan berdasarkan musim dan membatasi jumlah ikan yang ditangkap.

Dengan menerapkan praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan, nelayan lokal dapat membantu menjaga keberlangsungan sumber daya ikan dan merawat lingkungan laut. Praktik-praktik ini juga dapat membantu para nelayan dalam jangka panjang dengan memastikan bahwa sumber daya ikan tetap tersedia dan berkelanjutan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Bagikan lewat WhatsApp

Kamis, 16 Februari 2023

Inovasi Teknologi Terbaru dalam Usaha Perikanan Tangkap



Perikanan tangkap merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Namun, usaha perikanan tangkap juga dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti menurunnya ketersediaan sumber daya ikan, tingginya biaya produksi, dan perubahan iklim yang mempengaruhi kondisi perairan. Oleh karena itu, diperlukan inovasi teknologi terbaru dalam usaha perikanan tangkap sebagai solusi untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.

Salah satu teknologi terbaru dalam usaha perikanan tangkap adalah penggunaan jaring ikan yang lebih kuat dan tahan lama. Jaring ikan ini terbuat dari bahan yang lebih berkualitas dan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan jaring ikan tradisional. Hal ini memungkinkan nelayan untuk menangkap ikan dengan lebih efektif dan efisien, serta mengurangi kerusakan pada jaring ikan yang dapat berdampak negatif pada keberlanjutan sumber daya ikan.

Selain itu, peralatan pengolahan ikan juga mengalami perkembangan dengan adanya teknologi terbaru. Peralatan pengolahan ikan yang lebih modern memungkinkan nelayan untuk memproses hasil tangkapan dengan lebih cepat dan efisien, serta menghasilkan produk ikan yang lebih berkualitas. Hal ini dapat meningkatkan daya saing produk ikan dalam pasar, sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi nelayan.

Selain inovasi teknologi dalam usaha perikanan tangkap, penggunaan teknologi informasi juga dapat memberikan manfaat bagi nelayan. Teknologi informasi dapat membantu nelayan untuk mengakses informasi terkait kondisi perairan, cuaca, dan pasar secara lebih mudah dan cepat. Hal ini dapat membantu nelayan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam menjalankan usaha perikanan tangkap.

Namun, penggunaan teknologi dalam usaha perikanan tangkap juga perlu diperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan sosial. Penggunaan jaring ikan yang lebih kuat dan tahan lama dapat berdampak negatif pada keberlanjutan sumber daya ikan jika tidak diatur dengan baik. Oleh karena itu, perlu ada pengawasan dan pengelolaan yang tepat terhadap penggunaan teknologi tersebut.

Dalam kesimpulannya, inovasi teknologi terbaru dalam usaha perikanan tangkap dapat memberikan manfaat bagi nelayan dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan. Namun, penggunaan teknologi tersebut harus diatur dengan baik dan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial untuk menjaga keberlangsungan usaha perikanan tangkap secara berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu ada upaya kolaborasi antara pemerintah, nelayan, dan pihak swasta dalam pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan efektif dalam usaha perikanan tangkap.

Bagikan lewat WhatsApp

PROGRAM KAMPUNG NELAYAN MAJU (KALAJU), NELAYAN DESA LELE MENERIMA BANTUAN ALAT PENANGKAPAN IKAN (API) DARI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

 




Labuha - Dalam upaya untuk mendukung program Kampung Nelayan Maju (KALAJU), Nelayan Desa Lele telah menerima bantuan alat penangkapan ikan (API) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. bantuan diserahkan oleh Kepala Dinas kelautan Perikanan Kab. Halmahera Selatan bersama penyuluh perikanan Fajri T. Assagaf, S.Pi,  yang juga sebagai pendamping Kalaju Di Desa Lele, hadir juga Perwakilan KUB penerima bantuan yang menerima bantuan secara simbolis di kantor DKP Halmahera Selatan

Selanjutnya penyerahan bantuan API dilakukan pada Rabu (7 Juni 2022) di Balai Desa Lele. Bantuan yang diterima berupa jaring, tali, pancing, serta perlengkapan lainnya yang akan membantu nelayan setempat dalam menjalankan usaha penangkapan ikan.

Acara penyerahan dihadiri oleh Kepala Desa Lele beserta jajaran pemerintah desa, penyuluh perikanan, serta nelayan yang akan menjadi penerima bantuan.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Lele menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan dan berharap bantuan ini dapat membantu nelayan setempat dalam meningkatkan hasil tangkapan ikan mereka. "Kami berharap program KALAJU ini dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan nelayan di desa kami," ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan itu penyuluh perikanan sebagai pendamping Kalaju menyampaikan harapannya agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh nelayan setempat dan memberikan hasil yang maksimal. "Kami berharap bantuan ini dapat menjadi modal awal bagi nelayan untuk meningkatkan usaha penangkapan ikan mereka dan mengembangkan potensi perikanan di Desa Lele," ujarnya.

Program KALAJU sendiri merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan di Indonesia. Melalui program ini, pemerintah memberikan dukungan berupa bantuan alat penangkapan ikan, pelatihan, dan penyediaan infrastruktur bagi nelayan di seluruh Indonesia.

Dari 120 yang ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan Desa Lele salah satunya yang dipilih sebagai salah satu desa KALAJU berdasarkan potensi perikanan yang dimiliki serta keseriusan dan komitmen dari pemerintah desa dan masyarakat setempat dalam menjalankan program ini. Diharapkan dengan adanya program KALAJU, kesejahteraan nelayan di Desa Lele akan meningkat.


Rabu, 15 Februari 2023

AKTIVITAS PEMASARAN IKAN CAKALANG DI PPI PANAMBOANG


PANAMBOANG - Pelabuhan perikanan di Panamboang hari ini tanggal 15 Februari 2023 ramai, ketika warga setempat memadati tempat tersebut untuk membeli ikan cakalang segar yang baru saja didaratkan oleh nelayan setempat.

Namun, harga ikan cakalang yang dijual di Pelabuhan Panamboang termasuk tinggi yang dijual dengan harga 30.000 rupiah per kilogramnya dari biasanya yaitu berkisar antara 25.000 sampai Rp.27.000 per kilogramnya. Salah satu alasan harga ikan cakalang yang tinggi tersebut adalah pasokan umpan untuk kapal cakalang yang terbatas didapatkan di wilayah perairan sekitar.

Selain itu, cuaca yang tidak mendukung juga menjadi kendala dalam penangkapan ikan cakalang oleh nelayan Inka Mina yang biasa memasok ikan cakalang. Ombak yang tinggi dan angin kencang membuat nelayan kesulitan untuk memancing di wilayah perairan sekitar dan berdampak pada pasokan ikan cakalang.

Dalam kendala seperti ini peran penyuluh perikanan sebagai fasilitator sangat dibutuhkan. memberikan informasi cuaca kepada nelayan tangkap agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat sebelum berangkat melaut dan meningkatkan hasil tangkapan ikan. Hal ini membantu mencegah kerugian dan meningkatkan pendapatan nelayan selain itu mereka juga membantu pelaku usaha salah satunya teknik-teknik penanganan ikan yang baik, dan pengunaan peralatan moderen, termasuk cara mengelola bisnis dan pemesaran ikan mereka secara efektif. Dengan demikian, peran penyuluh perikanan sangat penting untuk membantu meningkatkan produksi ikan dan kesejahteraan pelaku usaha perikanan.

Dari informasi yang diperoleh, terdapat sekitar 450 kilogram ikan cakalang yang baru saja didaratkan di Pelabuhan Panamboang. Meskipun harga cukup tinggi, minat pembeli terhadap ikan cakalang segar tetap sangat tinggi.

Banyak dari pembeli mengaku sangat puas dengan kualitas ikan cakalang yang dijual di pelabuhan perikanan Panamboang. Sebagian dari mereka bahkan mengaku sengaja datang dari ke PPI Panamboang untuk membeli ikan tersebut.

"Kualitas ikan di sini sangat baik, sangat segar, dan harganya terjangkau," kata salah satu pembeli, Ratna Sari (34) yang datang dari desa Amasing Kota.

Pihak pelabuhan perikanan Panamboang mengatakan bahwa keberhasilan penjualan ikan cakalang tersebut merupakan hasil dari upaya meningkatkan pemasaran produk perikanan lokal. Mereka juga mengatakan bahwa keberhasilan tersebut akan terus didorong dan dipertahankan untuk memastikan keberlangsungan nelayan dan masyarakat setempat.

"Kami sangat senang melihat minat besar dari masyarakat terhadap ikan cakalang yang kami jual. Hal ini memberikan dorongan dan semangat yang besar bagi kami untuk terus meningkatkan pemasaran produk perikanan lokal," kata salah satu pejabat pelabuhan perikanan Panamboang.

Diharapkan dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap ikan cakalang yang dihasilkan oleh nelayan setempat, akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan nelayan dan masyarakat di sekitar pelabuhan perikanan Panamboang.