Jumat, 25 Januari 2019
Armada dan Alat Tangkap - ppt download
Armada dan Alat Tangkap - ppt download: Penangkapan: kegiatan menangkap atau mengumpulkan / mengambil binatang dan/atau tanaman air yang hidup di laut yang tidak sedang dibudidayakan. Definisi – Penangkapan Untuk keperluan statistik, perikanan didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan atau budidaya binatang dan atau tanaman air. Hal ini berarti bahwa penangkapan yang dilakukan dalam rangka penelitian, hobi, olahraga maupun yang dilakukan sepenuhnya untuk konsumsi keluarga tidak tercatat dalam statistik perikanan. Ketentuan ini sudah berlaku sejak awal tahun 1976 sampai saat ini. Walaupun definisi perikanan sedikit berbeda berdasarkan ketentuan UU No. 45 tahun 2009 tentang perikanan, secara operasional statistik perikanan masih berdasarkan ketentuan yang lama. (UU No. 45 tahun 2009 – “Perikanan “, Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan) Kenyataannya, setiap kegiatan pengambilan benda hidup dari laut, dalam bentuk dan tujuan apapun, akan mempengaruhi keberadaan dan keberlanjutan sumberdaya. Memancing ikan dengan tujuan rekreasi dan hobi, seperti yang ditayangkan dalam acara tv ‘mancingmania’ bisa menyebabkan berkurangnya sumberdaya ikan di laut. Oleh karena itu, untuk kepentingan Perkuliahan PDP ini, penangkapan didefinisikan sebagai setiap kegiatan menangkap atau mengumpulkan / mengambil binatang dan/atau tanaman ...
Kebijakan dan Peraturan Perikanan - ppt download
Kebijakan dan Peraturan Perikanan - ppt download: Ikan Ikan adalah semua biota yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air, dalam keadaan hidup atau mati, termasuk bagian-bagiannya.
EKONOMI TANGKAP LEBIH. - ppt download
EKONOMI TANGKAP LEBIH. - ppt download: Masalah terbesar di perikanan : 1. Tangkap Lebih (Overfishing) : disebabkan oleh ekspansi penangkapan yang berlebihan yang dipicu oleh rezim open access. 2. Kapasitas Lebih (over dan excess capacity) : peningkatan jumlah kapal, perbaikan teknologi penangkapan dan ekspansi.
Kamis, 24 Januari 2019
Kebijakan dan Peraturan Perikanan - ppt download
Kebijakan dan Peraturan Perikanan - ppt download: Ikan Ikan adalah semua biota yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air, dalam keadaan hidup atau mati, termasuk bagian-bagiannya.
Minggu, 17 Maret 2013
Senin, 05 November 2012
Bakso Ikan
Bakso ikan adalah produk olahan daging ikan berbentuk gel homogen yang
dibuat dan campuran daging lumat, tepung tapioka/sagu dan bumbu-bumbu seperti
bawang putih, bawah merah, lada, garam, gula dengan proses penggilingan,
pengadonan, pencetakan dan perebusan. Fungsi teknologi pembuatan bakso adalah
sebagai upaya untuk mendapatkan produk hasil perikanan berbentuk gel dengan
rasa yang disukai menurut selera. Tujuan pembuatan produk bakso ikan adalah
dalam rangka diversifikasi/penganekaragaman hasil perikanan untuk mendapatkan
nilai tambah (added value) yang memadai.
Alat dan
Bahan
Ukuran
alat yang digunakan dalam pembuatan produk bakso ikan adalah kompor pemasak
lebar ± 30 cm, panjang ± 30 cm, tinggi ± 40 cm, panel perebus: diameter ±
35 cm, tinggi ± 30 cm. Bahan baku pembuatan bakso ikan adalah daging ikan
lumat, yang diperoleh dari ikan laut maupun ikan air tawar, tepung tapioka,
bumbu-bumbu (bawang merah goreng, bawah putih, lada, garam) dan penyedap.
Perbandingan/prosentasenya tepung tapioka berkisar 5-15%
dari berat daging lumat. Kapasitas panci perebus ± 3 kg bakso. Bakso ikan
dapat dibuat dalam skala usaha kecil (rumah tangga), sedang maupun besar
tergantung dan modal dan sarana yang ada.
Metode pengolahan bakso ikan
Ikan dipisahkan dagingnya dari tulang, kulit dan
duri-duri yang ada sehingga diperoleh lembaran daging tanpa kulit. Daging
ditumbuk halus ditambah bumbu-bumbu garam halus 2,5% bawang merah, bawang putih
dan bawang goreng.
Ditambah
tapioka sambil dicampur sampai homogen. Adonan yang terbentuk secara adhesif
dan homogen dicetak bulat-bulat memakai tangan.
Dimasukkan
dalam panci berisi air hangat. Setelah pencetakan selesai, maka panel berisi
bakso dididihkan/direbus sampai matang dengan tanda bola-bola bakso mengapung
dalam air mendidih.
Ditinjau
dari aspek pemasaran produk bakso ikan ini dijalankan secara lokal dalam bentuk
butiran, namun tidak menutup kemungkinan untuk didistribusikan di supermarket
atau toko swalayan apabila mutunya bagus dan cara pengemasannya menarik.
Ditinjau dari aspek finansial, harga pembelian alat dan
bahan yang diperlukan antara lain:
- Pisau ; Rp. 10.000,- / bh
- Ikan ; Rp. 7.000,- / kg
- Waskom ; Rp. 7.500, - /bh
- Panci perebus ; Rp. 20.000, - /bh
- Kompor ; Rp. 100.000,-./ bh
- Talenan ; Rp. 5.000,- / bh
- Tepung tapioka/sagu ; Rp. 6.000,- / kg
Bumbu-bumbu
:
- Bawang putih ; Rp. 5.000,- / kg
- Lada halus ; Rp. 4.500,- / ons
- Garam ; Rp. 100,- / barn
- Bawang goreng ; Rp. 2.500,- / ¼ kg
Gambar Proses Pembuatan Baso Ikan
Pengangkutan Kerapu Hidup: Sistem Basah Tertutup melalui Pembiusan Suhu Rendah dan Penggunaan Bahan Anti-metabolik
Cara pengangkutan ini memudahkan pengiriman kerapu hidup hingga ke
lokasi konsumen yang lokasinya jauh dan lokasi produksi, yaitu dengan
cara: (1) menurunkan suhu, atau (2) menggunakan bahan anti-metabolik.
Keunggulan
Dengan sistem pengangkutan seperti
ini, ikan diangkut dalam wadah berupa kantong plastik yang dikemas dalam kotak
styrofoam, namun tidak menggunakan aerator atau pompa sirkulasi yang biasa
dijumpai dalam pengangkutan ikan dengan sistem basah terbuka, dan tidak banyak
memakan tempat. Dengan cara ini, jumlah ikan yang mati rendah.
Spesifikasi
Pengangkutan ikan dengan sistem
basah tertutup ini adalah cara mengangkut ikan dalam media (air) yang ditaruh
dalam wadah tertutup. Sistem ini membutuhkan peralatan untuk penurunan suhu dan
bahan berupa es dan air laut, air laut, gas oksigen dan larutan karbon dioksida
500 mg/liter atau sodium karbonan 150-650 mg/liter sebagai anti-metabolik
(pembius).
Peralatan yang diperlukan adalah
penurun suhu air (water chiller), pengukur suhu. akuarium sebagai bak
penampungan dan pemingsanan ikan, aerator dan botol plaslik, serta kantong
plastik 100 cm x 60 cm dengan tebal 2 mm, kotak styrofoam ukuran 60 m x 40 m x
30cm, lakban dan strapping ban.
Prinsip Kerja
Ikan kerapu hidup yang akan
diangkut harus dibius terlebih dahulu. Pembiusan dilakukan dengan cara
menurunkan suhu alan menggunakan senyawa kimia (obat bius). Ketika dalam
keadaan terbius, laju pernapasan (respirasi) dan metabolisme ikan sangat rendah
sehingga ikan dapat diangkut di dalam air dengan keadaan “tenang†dan
“tidak tegang†sehingga tingkat kematian kecil.
Cara Menyiapkan Ikan
- Ikan dipuasakan (diberok) dalam bak penampungan; kerapu berukuran kecil ditampung selama 12 hingga 24 jam sedangkan ikan kerapu besar selama 3 hari. Tujuan dan pemberokan adalah untuk membersihkan isi perut ikan. Kerapu yang akan diangkut sebaiknya dipilih yang sehat, bugar dan tidak cacat fisik atau terserang penyakit
- Pembiusan dengan penurunan suhu dapat dilakukan secara Iangsung, yaitu dengan cara memasukkan kerapu ke dalam akuarium yang berisi air laut dingin dan dilengkapi dengan aerator. Suhu air diatur hingga dinginnya mencapai 17°-19’C dan ikan berada di air dingin selama 30-60 menit. Pembiusan dilakukan secara bertahap yaitu dengan menurunkan suhu air laut dengan laju penurunan 5°C per jam atau 0,4°C per menit sehingga suhu air mencapai 15°- 16°C. Ikan dikatakan dalam keadaan terbius (imotil) jika rebah dan ketika diangkat atau dikemas diam dan tidak banyak bergerak.
- Setelah terbius, ikan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang dirangkap, setiap kemasan biasanya berisi paling banyak 3 kg ikan dan ditambah 10-12 liter air laut dingin bersuhu 18°C, kemudian diisi dengan gas oksigen murni sebanyak volume air sehingga hingga perbandingan antara air dan oksigen adalah 1:1
- Pembiusanan dengan bahan antimetabolik: Kerapu dimasukkan ke dalam bak yang beisi air laut yang mengandung larutan karbon dioksida dengan konsentrasi 500 mg/liter air laut atau sodium karbonat dengan konsentrasi 150-650mg/liter air laut. Pembiusan dilakukan sekitar 5-10 menit hingga ikan pingsan terbius. Ikan yang sudah terbius tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik yang telah dirangkap yang telah berisi air laut yang mengandung obat pembius (karbon dioksida atau sodium karbonan) dengan konsentrasi yang sama, kemudian diberi gas oksigen murni. Suhu air dijaga pada 18°C dan perbandingan antara air, ikan dan oksigen adalah 1 : 1 :2.
- Kantong plastik yang berisi kerapu tersebut kemudian diikat rapat dengan karet, lalu dimasukkan ke dalam kotak styrofoam yang pada bagian sudut-sudutnya telah diberi es air laut dalam botol plastik. Kotak styrofoam kemudian ditutup dengan lakban kemudian diikat dengan strapping band.
Cara Penggunaan
Perbandingan antara oksigen dengan air yang digunakan untuk transportasi
dapat dilihat dari ketinggian air di dalam kantong plaslik dan “ketinggianâ€
gas oksigen di atasnya. Untuk mempertahankan suhu air selama transportasi, maka
pada bagian sudut kotak diberi es air laut dalam botol plastik.
Segera setelah ikan tiba di tempat tujuan, ikan jangan langsung dipindahkan
ke bak penampungan karena harus mengalami penyesuaian terlebih dahulu sebelum
ditempatkan dalam bak penampung. Penyesuaian ini diperlukan karena air yang ada
di dalam kantong plastik telah mengalami perubahan, yaitu mengandung
karbondioksida (CO2), amonia yang tinggi dan pH berkisar 5-6. Setelah kantong
plastik dibuka. masukkan air laut dan bak penampungan ke dalam kantong plastik
hingga volume air menjadi 4 kali lipat dari volume semula. Setelah dibiarkan
selama 30-60 menit, ikan dan air dimasukkan ke tempat penampungan. Selama
perlakukan ini, aerasi tidak dilakukan karena dapat amonia yang dikeluarkan oleh
ikan akan berubah menjadi beracun. serta mengikat pH karena menguapnya senyawa
Ca,.
Hindari kebocoran plastik kemasan karena tertusuknya plastik oleh duri
sirip ikan, oleh karena itu gunakan plastik khusus yang tebal yang cukup kuat
untuk menahan tusukan duri sirip ikan.
Pembelajaran
Cara pengemasan untuk pengangkutan ikan ini merupakan hasil penelitian dan
Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta.
Dalam sistem transportasi basah tertutup ini, pembiusan dengan suhu rendah,
penggunaan antimetabolik serta pemberian oksigen murni dapat menekan tingkat
stres pada ikan selama transportasi dan dapat diangkut dengan kepadatan
(jumlah) yang cukup tinggi, dalam jumlah tertentu. Ikan yang stress ditandai
oleh keluarnya lender yang banyak, lendir yang berlebihan ini akan merusak
kualitas air sehingga ikan bisa mati.
Skema Cara Proses Pengemasan Ikan Untuk Pengangkutan Sistem Basah
Langganan:
Postingan (Atom)