Selasa, 27 Juni 2023
Pelatihan dan Perbaikan Mesin Penggerak Utama Kapal Membantu Nelayan di Desa Lele, Kecamatan Mandioli Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan
Dalam pelatihan ini, para peserta
mendapatkan pengetahuan mendalam tentang prinsip dasar mesin penggerak utama
kapal, teknik perawatan rutin yang diperlukan, serta cara mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah umum yang mungkin terjadi pada mesin tersebut. Instruktur
dan dibantu penyuluh perikanan dari BPPP Ambon memberikan panduan yang jelas
dan praktis kepada para peserta.
Senin, 13 Maret 2023
DKP Kabupaten Halmahera Selatan Adakan Sosialisasi Aplikasi E-Proposal untuk Meningkatkan Usaha Perikanan Nelayan
Labuha, Kamis 02 Maret 2023 - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Halmahera
Selatan kembali memberikan kontribusinya dalam membantu para nelayan dalam
mengembangkan usaha perikanannya. Kali ini, DKP Kabupaten Halmahera Selatan
mengadakan kegiatan sosialisasi aplikasi E proposal nelayan yang diikuti oleh
para penyuluh perikanan Kabupaten Halmahera Selatan.
Dalam
kegiatan sosialisasi tersebut, Kepala DKP Kabupaten Halmahera Selatan, Yusup
Hi. Untung, memberikan sambutan dan penjelasan tentang aplikasi E proposal
nelayan. Beliau menyampaikan bahwa aplikasi ini merupakan salah satu inovasi
baru dari DKP Kabupaten Halmahera Selatan dalam rangka mempermudah para nelayan
dalam mengajukan proposal bantuan untuk pengembangan usaha perikanannya.
Lebih
lanjut beliau menjelaskan bahwa aplikasi
E proposal nelayan memiliki beberapa kelebihan, seperti penggunaan yang mudah
dan praktis, serta dilengkapi dengan panduan penggunaan yang lengkap. Selain
itu, aplikasi ini juga memungkinkan nelayan untuk memonitor proses pengajuan
proposal mereka, sehingga mereka dapat mengetahui status pengajuannya dengan
cepat. Hal ini akan mempercepat proses pengajuan proposal dan meningkatkan
efisiensi penggunaan waktu dan tenaga para nelayan.
Dalam
kegiatan sosialisasi ini, bidang program DKP Bapak Muhammad Ardani turut memaparkan teknik
penggunaan aplikasi E proposal nelayan. Beliau menunjukkan cara penggunaan
aplikasi dari awal hingga akhir, serta memberikan tips dan trik agar penggunaan
aplikasi menjadi lebih mudah dan efektif. Para penyuluh perikanan yang hadir
dalam kegiatan ini sangat antusias dan tertarik untuk mempelajari aplikasi E
proposal nelayan.
Selain
itu, Kepala DKP Kabupaten Halmahera Selatan juga menekankan pentingnya peran
penyuluh perikanan dalam membantu para nelayan dalam menggunakan aplikasi E
proposal nelayan. Sebagai tenaga ahli di bidang perikanan, penyuluh perikanan
diharapkan dapat memberikan edukasi dan pelatihan kepada para nelayan tentang
penggunaan aplikasi E proposal nelayan ini. Hal ini akan meningkatkan kesadaran
dan pemahaman para nelayan dalam mengajukan proposal bantuan, sehingga mereka
dapat memperoleh bantuan yang dibutuhkan dengan lebih mudah dan cepat.
Kegiatan
sosialisasi aplikasi E proposal nelayan ini merupakan salah satu bentuk
komitmen DKP Kabupaten Halmahera Selatan dalam meningkatkan kesejahteraan para
nelayan di wilayahnya. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan para nelayan
dapat memperoleh bantuan yang dibutuhkan dengan lebih mudah dan cepat, sehingga
usaha perikanannya dapat berkembang dan meningkatkan taraf hidupnya.
Sabtu, 25 Februari 2023
Sosialisasi PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP)
Penyuluhan perikanan adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dalam mengedukasi masyarakat terutama pelaku usaha perikanan tentang perkembangan dan aturan-aturan terkait dengan dunia perikanan. Salah satu kegiatan penyuluhan perikanan yang dilakukan oleh penyuluh perikanan di Desa Lele, Kecamatan Mandioli Selatan adalah sosialisasi tentang Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
Kegiatan
sosialisasi ini dilakukan dengan mengunjungi pelaku usaha perikanan tangkap di
Desa Lele. Pelaku usaha perikanan tangkap di Desa Lele cukup banyak dan
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas terkait dengan
peraturan tersebut.
Lembaga
Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) merupakan salah satu
lembaga yang dibentuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk
memfasilitasi dan meningkatkan akses modal bagi pelaku usaha di sektor kelautan
dan perikanan. Lembaga ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di sektor kelautan dan perikanan serta mempercepat pertumbuhan
ekonomi di sektor tersebut.
Dalam
sosialisasi tersebut, kami sebagai penyuluh perikanan memberikan pemahaman yang
jelas terkait dengan tujuan dan manfaat dari Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 3/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Selain itu, kami memberikan pemahaman tentang cara mengakses modal yang
disediakan oleh lembaga ini dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku
usaha perikanan agar dapat mengakses modal tersebut.
Dalam sosialisasi tersebut, kami juga memberikan contoh-contoh kasus yang terjadi pada pelaku usaha perikanan di Desa Lele yang berhasil mengakses modal dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Diharapkan dengan adanya contoh kasus tersebut, pelaku usaha perikanan di Desa Lele menjadi lebih termotivasi untuk mengakses modal dari lembaga tersebut.
Kamis, 23 Februari 2023
Senin, 20 Februari 2023
Pasokan Tuna Loin Menurun, Nelayan Desa Lele Banyak Yang Beralih Ke Ikan Dasar
PANAMBOANG - (Senin, 20 Februari 2023) Pasokan ikan tuna loin di Pelabuhan Perikanan (PPI) Panamboang, Kabupaten Halmahera Selatan, menurun drastis bahkan tidak ada sama sekali selama beberapa minggu terakhir. Kondisi ini membuat para pengumpul/pedagang (Dibo-Dibo) ikan tuna kesulitan untuk mendapatkan ikan tersebut yang di biasanya di pasok oleh Nelayan dari Desa Lele Kecamatan Mandioli Selatan.
Dari informasi yang diperoleh, penurunan pasokan
ikan tuna loin ini disebabkan oleh cuaca buruk, migrasi ikan yang tidak
menentu dan biaya operasional meningkat tajam. Hal ini telah mempengaruhi
aktivitas nelayan yang bergantung pada ikan tuna sebagai sumber penghasilan
utama mereka.
Sementara
itu, sebagai alternatif, beberapa nelayan di Desa Lele beralih ke jenis ikan
dasar seperti ikan bubara, Dolosi, kerapu dan ikan demersal lainnya. Meskipun
tidak sepopuler ikan tuna, ikan-ikan tersebut masih menjadi pilihan yang baik
bagi beberapa nelayan yang mencari penghasilan.
"Torang harus menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Kalau tidak ada ikan tuna, torang harus mencari sumber penghasilan lainnya," kata seorang nelayan yang di temui di pangkalan ikan PPI Panamboang.
Para
nelayan berharap pasokan ikan tuna loin akan segera pulih agar mereka dapat
kembali mengambil ikan tersebut sebagai sumber penghasilan utama. Namun, mereka
juga menyadari bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu dapat membuat pasokan
ikan tetap tidak stabil di masa mendatang. Oleh karena itu, mereka akan terus
mencari alternatif lain agar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Beberapa nelayan juga berharap agar pemerintah setempat dapat memberikan bantuan atau insentif untuk membantu mereka dalam menghadapi situasi sulit ini. Mereka juga mengharapkan agar pemerintah dapat memberikan dukungan dalam hal peralatan perikanan dan infrastruktur bagi nelayan di Desa Lele.
Dalam situasi yang sulit seperti ini, para nelayan di Desa Lele tetap berusaha untuk bertahan dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Meskipun tidak mudah, mereka tetap berharap untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarga mereka dengan tetap mengandalkan hasil laut yang ada.
Jumat, 17 Februari 2023
MENGENALI PENTINGNYA KELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP DALAM USAHA PERIKANAN TANGKAP
Perikanan
tangkap merupakan sektor ekonomi penting bagi banyak negara di dunia. Namun,
kegiatan perikanan ini dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan hidup
dan keberlangsungan sumber daya ikan. Untuk itu, mengenali pentingnya
kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam usaha perikanan tangkap sangatlah
penting.
Kelestarian
fungsi lingkungan hidup mencakup keseimbangan ekosistem, keanekaragaman hayati,
dan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dalam industri perikanan tangkap,
menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup menjadi sangat penting karena hasil
tangkapan ikan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Jika lingkungan rusak atau
tidak terjaga, maka hasil tangkapan ikan pun akan menurun.
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengenali pentingnya kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam usaha perikanan tangkap.
Pertama, para nelayan
harus memahami betapa pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut. Kegiatan
perikanan yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam
kelangsungan hidup spesies lain yang ada di lingkungan laut.
Kedua,
para nelayan harus memperhatikan teknik tangkap yang digunakan. Beberapa teknik
tangkap seperti trawl, purse seine, dan long line dapat merusak dasar laut dan
memperburuk kondisi lingkungan. Sebagai gantinya, para nelayan dapat memilih
teknik tangkap yang lebih ramah lingkungan seperti jaring insang atau alat pancing
tradisional.
Ketiga,
para nelayan juga dapat memperhatikan kebijakan pengelolaan perikanan yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan pengelolaan perikanan bertujuan untuk
menjaga keberlangsungan sumber daya ikan dan memastikan bahwa perikanan
dilakukan secara berkelanjutan. Para nelayan dapat mematuhi kebijakan
pengelolaan perikanan dan mengajukan saran untuk perbaikan jika diperlukan.
Keempat,
para nelayan dapat berkolaborasi dengan peneliti dan ahli lingkungan untuk
meningkatkan pengelolaan perikanan dan menjaga kelestarian fungsi lingkungan
hidup. Dengan bekerja sama, para nelayan dapat memperoleh informasi terkini
tentang kondisi lingkungan dan cara-cara untuk menjaga keberlangsungan sumber
daya ikan.
Mengenali pentingnya kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam usaha perikanan tangkap bukanlah hal yang mudah, tetapi tindakan ini sangatlah penting. Dengan menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup, para nelayan dapat memastikan bahwa industri perikanan tangkap akan berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan hidup.
Bagikan lewat WhatsAppPraktik Penangkapan Ikan yang Berkelanjutan bagi Nelayan Lokal
Ikan adalah salah satu sumber makanan yang sangat penting bagi manusia. Namun, praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan telah menjadi masalah global yang merusak lingkungan laut dan menimbulkan dampak negatif pada keberlangsungan sumber daya ikan.
Untuk mengatasi masalah ini,
praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan harus diadopsi oleh para nelayan
lokal. Berikut adalah beberapa praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan yang
dapat dilakukan oleh nelayan lokal:
Menggunakan Jaring Ikan
Berukuran Sesuai
Penggunaan jaring ikan yang
berukuran sesuai sangat penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya ikan.
Jaring yang terlalu besar dapat menangkap ikan yang belum matang atau bahkan
belum siap ditangkap, sedangkan jaring yang terlalu kecil dapat membiarkan ikan
yang telah dewasa lolos. Oleh karena itu, nelayan lokal perlu menggunakan
jaring yang sesuai dengan ukuran ikan yang ditangkap.
Menggunakan Alat Tangkap yang
Tepat
Selain jaring ikan, nelayan
lokal juga perlu menggunakan alat tangkap yang tepat seperti pancing, jaring
tancap atau bubu. Penggunaan alat tangkap yang tepat dapat meminimalkan
kerusakan pada habitat laut dan memaksimalkan tangkapan yang dihasilkan.
Mengurangi Pembuangan Limbah
Nelayan lokal juga perlu
mengurangi pembuangan limbah seperti plastik, tali, dan jaring yang dapat
merusak habitat laut dan menimbulkan dampak negatif pada sumber daya ikan.
Selain itu, nelayan lokal juga dapat membantu menjaga kebersihan laut dengan
membuang sampah di tempat yang tepat.
Menggunakan Teknik Penangkapan
yang Ramah Lingkungan
Nelayan lokal juga perlu
menggunakan teknik penangkapan yang ramah lingkungan seperti penggunaan jaring
tanpa kait atau penangkapan ikan secara selektif. Teknik penangkapan yang ramah
lingkungan dapat membantu menjaga populasi ikan dan mengurangi dampak negatif
pada habitat laut.
Mempraktikkan Penangkapan
Berkelanjutan
Nelayan lokal dapat
mempraktikkan penangkapan ikan yang berkelanjutan dengan tidak menangkap ikan
yang masih kecil atau belum siap ditangkap. Selain itu, nelayan lokal juga
dapat mempraktikkan penangkapan ikan berdasarkan musim dan membatasi jumlah
ikan yang ditangkap.
Dengan menerapkan praktik
penangkapan ikan yang berkelanjutan, nelayan lokal dapat membantu menjaga
keberlangsungan sumber daya ikan dan merawat lingkungan laut. Praktik-praktik
ini juga dapat membantu para nelayan dalam jangka panjang dengan memastikan
bahwa sumber daya ikan tetap tersedia dan berkelanjutan untuk jangka waktu yang
lebih lama.